Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan

ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI dan KEMISKINAN


Latar Belakang Masalah
Dalam pembahasan dengan tema Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan ini adalah sebuah pembahasan tentang bagaimana keterkaitan antara ketiga hal tersebut dapat seimbang dan dapat mencari sebuah cara untuk dapat mengurangi dampak akibat ketidak seimbangan antara Ilmu Pengetahuan,Teknologi,dan Kemiskinan tersebut.
Maksud dan Tujuan
Menempatkan keseimbangan antara Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan agar tidak terjadi kesenjangan karena Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat di pisahkan dari suatu sistem yang saling berinteraksi.
Landasan Teori
Menurut pandangan Aristoteles,pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.Menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi,dan Menurut Bacon dan David Home mengatakan bahwa ilmu sebagai pengalaman indera dan batin.
Sedangkan Teknologi menurut Eugene Staley yaitu konvensional yang mencakup penguasaan dunia secara fisik dan biologis,tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial terutama teknologi sosial pembangunan (the social technologi of development) sehingga teknologi adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.
Kemiskinan menurut Emil Salim,yaitu kurang nya atau tidak cukup nya kebutuhan pokok,dan berada dibwah garis kemiskinan.
A.   ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari,yang terdiri dari dua kata yaitu kata “Ilmu” dan “Pengetahuan” yang masing-masing mempunyai arti dan penerapan yang berbeda.Dalam pembahasan “Pengetahuan”dapat di artikan sebagai kemampuan indera dalam memahami sebuah fakta,dunia realitas,hakikat pengetahuan.Menurut ahli filsafat seperti Socrates,Plato dan Aristoteles teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.sedangkan menurut J.P.Farrier,Instituded of Metaphisics teori tentang pengetahuan yang di sebut “Epistemologi” (Epistem=pengetahuan,Logos=pembicaraan/ilmu).
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyusun yaitu: 1.Ontologis,yaitu dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya.
2.Epistemologis,yaitu cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
3.Aksiologis,yaitu asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
B.   TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis kemungkinan berlaku secara akademis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan(body of knowlegde) dan teknologi sebagai suatu seni(state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses dan bagaimana kombinasi merealisasikan tujuan tersebut tetapi secara keseluruhan juga meliputi teknologi sosial dan teknologi sosial tersebut (the social technologi of development)sehingga teknologi sosial itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani(Eugene Staley,1970).
Batasan tersebut jelas bahwa teknologi sosial pembangunan memerlukan semua science dan teknologi untuk dipertemukan dalam menunjang tujuan-tujuan pembangunan, misal nya saja perencanaan dan programming pembangunan,organisasi pemerintahan dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber insani(tenaga kerja,pendidikan,latihan)dan teknik pembangunan khusus dalam sektor-sektor seperti pertanian,industri,dan kesehatan.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
B.1 Fenomena teknik masyarakat terkini, menurut Sastrapratedja memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang       direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis.
B.2 Teknik berkembang pada suatu kebudayaan,meliputi:
1. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
2. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
3. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.pertimbangan moral ilmiah.Dalam hal ini di pertanyakan bagaimana kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dengan tujuan meningkatkan sumber daya alam dan bagaimana cara memanfaatkan ilmu pengetahuan tersebut untuk perkembangan teknologi dan juga meningkatkan derajat guna mengurangi kemiskinan.Ilmu pengetahuan,teknologi,dan kemiskinan merupakan bagian yang tidak dapat di bebaskan dan di pisahkan dari suatu yang saling berinteraksi,interelasi,interpendensi,dan ramifikasi(percabangan).Dengan demikian umum nya apabila menghadapi masalah yang kompleks memerlukan studi dan analisis yang mendalam untuk permasalahan tersebut.
C.   KEMISKINAN

Kemiskinan lazim nya sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok dapat dikatakan berada pada keadaan di bawah garis kemiskinan pabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan,sandan/pakaian,dan papan/tempat tinggal.Kemiskinan merupalan ema sentral dri perjuangan bangsa,dan motivasi secara fundamental dari cita-cita menciptakan  masyarakat yang adil dan makmur.
Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok di pengaruhi oleh tiga hal:
1.Pemikiran seseorang terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3.Kebutuhan objektif untuk bisa hidup secara manusiawi dan juga layak
Pemikiran manusia terhadap kebutuhan pokok yang di perlukan di pengaruhi oleh tingakat pendidikan,adat­-istiadat,dan sistem nilai yang dimiliki.Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah terhadap posisi manusia dalam lingkungan hidup.
Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan,yaitu:
1.    Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua\ modal usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
3.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
4.    Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Kesimpulan
ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas, yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui “bagaimana”. Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan, karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental.

Daftar Pustaka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BUDAYA MACET

BUDAYA MACET
Seperti yang telah kita ketahui di saat ini peristiwa kemacetan seakan-akan menjadi sebuah budaya yang sulit terhindarkan khusus nya untuk negara Indonesia ini.Mungkin perlu adanya sebuah gerakan atau tindakan untuk mengurangi kemacetan ini karna dampak yang akan terjadi akibat kemacetan ini juga tidak hanya pada kondisi fisik dari pengguna jalan tetapi juga bagi lingkungan itu sendiri.
Kata Kemacetan sendiri adalah situasi atau keadaan terganggu nya atau bahkan terhentinya lalu lintas di sebabkan oleh banyak nya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,terutamanya yang tidak memiliki transportasi publik yang baik dan memadai dan bisa di karenakan tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Dan kemacetan itu sendiri sering kita temui atau bahkan kita merasakan sendiri pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan yang tidak bisa terhindarkan lagi,namun penyebab kemacetan tidah hanya pada jam kerja atau jam sekolah bagi siswa teatapi juga tempat yang banyak banyak memiliki tempat rekreasi atau pusat perbelanjaan sehingga banyak orang yang berbondong-bondong untuk datang ke tempat-tempat keramaianseperti contoh nya saja di kota Jakarta atau Bandung.
A.  Penyebab Kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
§  Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
§  Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
§  Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
§  Ada perbaikan jalan,
§  Bagian jalan tertentu yang longsor,
§  Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
§  Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
§  Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
§  Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas.
 B.  Dampak negatif kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
§  Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
§  Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
§  Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
§  Meningkatkan polusi udara  karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
§  Meningkatkan stress  pengguna jalan,
§  Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

C.  Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Peningkatan kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan /parasarana seperti:
■  Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
■  Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
■  Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang     paling dominan membatasi arus belok kanan.
■Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
■Mengembangkan inteligent transport sistem.

2.    Keberpihakan kepada angkutan umum


Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
■  Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
■  Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
■  Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, di Singapura.
■  Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,

3.    Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
■  Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
■  Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
■  Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor  masuk jalan tol , pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
■  Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
■  Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui management lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
■  Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
D.  Komponen lalu lintas
   Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik 
Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
► Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas. UUUYY

► Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakkan lalu lintas.



Kesimpulan
Kemacetan yang terjadi perlu adanya tindakan untuk mengurangi hal tersebut karna dapat menimbulkan dampak yang signifikan apabila kemacetan tetap di diamkan begitu saja.Jadi sekarang adalah bagaimana cara apabila kemacetan yang terjadi semakin parah, apakah harus di adakan pembatasan kendaraan, atau pengurangan kendaraan ataupun perbaikan jalan dan perbesar setiap jalan agar dapat mengurangi kemacetan yang sangat kompleks sekali permasalahan jalur darat transportasi di negara ini. Sebenarnya jika pemerintah tegas mengenai batas kepemilikan kendaraan ganda lebih dari beberapa kendaraan, itu harus diberikan sesuatu yg lebih ataupun larangan dan sebagainya demi kelancaran dalam berlalu lintas.. 

Daftar Pustaka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan

ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI dan KEMISKINAN

A.   ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari,yang terdiri dari dua kata yaitu kata “Ilmu” dan “Pengetahuan” yang masing-masing mempunyai arti dan penerapan yang berbeda.Dalam pembahasan “Pengetahuan”dapat di artikan sebagai kemampuan indera dalam memahami sebuah fakta,dunia realitas,hakikat pengetahuan.Menurut ahli filsafat seperti Socrates,Plato dan Aristoteles teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.sedangkan menurut J.P.Farrier,Instituded of Metaphisics teori tentang pengetahuan yang di sebut “Epistemologi” (Epistem=pengetahuan,Logos=pembicaraan/ilmu).
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyusun yaitu: 1.Ontologis,yaitu dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya.
2.Epistemologis,yaitu cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
3.Aksiologis,yaitu asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
B.   TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis kemungkinan berlaku secara akademis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan(body of knowlegde) dan teknologi sebagai suatu seni(state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses dan bagaimana kombinasi merealisasikan tujuan tersebut tetapi secara keseluruhan juga meliputi teknologi sosial dan teknologi sosial tersebut (the social technologi of development)sehingga teknologi sosial itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani(Eugene Staley,1970).
Batasan tersebut jelas bahwa teknologi sosial pembangunan memerlukan semua science dan teknologi untuk dipertemukan dalam menunjang tujuan-tujuan pembangunan, misal nya saja perencanaan dan programming pembangunan,organisasi pemerintahan dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber insani(tenaga kerja,pendidikan,latihan)dan teknik pembangunan khusus dalam sektor-sektor seperti pertanian,industri,dan kesehatan.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
B.1 Fenomena teknik masyarakat terkini, menurut Sastrapratedja memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang       direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis.
B.2 Teknik berkembang pada suatu kebudayaan,meliputi:
1. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
2. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
3. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.pertimbangan moral ilmiah.Dalam hal ini di pertanyakan bagaimana kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dengan tujuan meningkatkan sumber daya alam dan bagaimana cara memanfaatkan ilmu pengetahuan tersebut untuk perkembangan teknologi dan juga meningkatkan derajat guna mengurangi kemiskinan.Ilmu pengetahuan,teknologi,dan kemiskinan merupakan bagian yang tidak dapat di bebaskan dan di pisahkan dari suatu yang saling berinteraksi,interelasi,interpendensi,dan ramifikasi(percabangan).Dengan demikian umum nya apabila menghadapi masalah yang kompleks memerlukan studi dan analisis yang mendalam untuk permasalahan tersebut.
C.   KEMISKINAN
http://cahyamenethil.files.wordpress.com/2011/01/pengemisstarbuckwe6.jpg?w=300&h=185
Kemiskinan lazim nya sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok dapat dikatakan berada pada keadaan di bawah garis kemiskinan pabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan,sandan/pakaian,dan papan/tempat tinggal.Kemiskinan merupalan ema sentral dri perjuangan bangsa,dan motivasi secara fundamental dari cita-cita menciptakan  masyarakat yang adil dan makmur.
Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok di pengaruhi oleh tiga hal:
1.Pemikiran seseorang terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3.Kebutuhan objektif untuk bisa hidup secara manusiawi dan juga layak
Pemikiran manusia terhadap kebutuhan pokok yang di perlukan di pengaruhi oleh tingakat pendidikan,adat­-istiadat,dan sistem nilai yang dimiliki.Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah terhadap posisi manusia dalam lingkungan hidup.
Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan,yaitu:
1.    Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua\ modal usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
3.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
4.    Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Kesimpulan
ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas, yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui “bagaimana”. Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan, karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental.

Daftar Pustaka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS